Jumat, 13 Desember 2019

Dimulai dari Rumah [SDM Unggul, Indonesia Produktif]

     Bagiku, sebagai ibu rumah tangga yang full time membersamai anak, membentuk sumber daya manusia yang unggul itu dimulai dari rumah. Iya rumah, tempat beristirahat dari segala kegiatan di luar, bukan sesederhana yang terlihat, tapi juga tempat terbentuknya karakter kepribadian, keteraturan hidup, serta memenuhi hati-hati penghuninya dengan cinta dan kasih sayang.

      Dimulai dari membuat suasana rumah yang nyaman untuk berbagi apapun, kebahagian, keluh-kesah, kepenatan, impian, harapan, hingga membangun visi misi yang ingin dituju bersama. Ketika setiap anggota paham apa target yang ingin dicapai, maka prosesnya akan begitu bermakna di relung-relung jiwanya. Memupuk sedikit demi sedikit benih-benih unggul yang kelak membangun bangsa ini, khususnya di dalam pengembangan organisasi kadin (kamar dagang dan industri ) Indonesia 🇮🇩.


            Anak-anak yang masih di usia emas, sangat mudah merekam sekitarnya, pun dalam belajar, fitrahnya mereka begitu mudah dalam menangkap kebaikan. Contohnya saat saya mengajarkan anak-anak untuk tidak lagi memakai popok, prosesnya sudah dimulai saat mereka sudah bisa memberi tanda bahwa mereka tidak nyaman ada kotoran di tubuhnya meski didalam popok, fitrah mereka ingin bersih dan bahkan mungkin segera terbebas dari menggunakan popok. Jadi tugasku sebagai orang tua, memberikan pembiasaan untuk BAB dan BAK di toilet. Agar fitrah kebersihan mereka tetap terjaga. Maka dari sekecil itu pribadi unggul mulai dibentuk, pribadi-pribadi yang peduli dengan kebersihan dirinya dan kelak pada tanah air nya.



            Untuk menuju Indonesia yang produktif, diperlukan pemimpin yang unggul, dalam ranah rumah tangga sang suami lah yang menjadi nahkodanya, tanggung jawab yang diembanya banyak, salah satunya Jelas menopang ekonomi keluarga, yang lebih besar lagi menentukan visi misi keluarga yang terarah. Keberhasilannya dirumah akan banyak mempengaruhi  dan membentuk karakter hingga keberhasilannya dalam berkarir.

            Dilansir dari riset yang dilakukan  Thomas J. Stanley, ia memetakan seratus faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan, berdasarkan survei terhadap 733 milioner di amerika. Berikut sepuluh faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang yaitu: kejujuran, disiplin, mudah bergaul, dukungan pendamping, kerja keras, kecintaan pada hal yang dikerjakan, kepemimpinan, kepribadian kompetitif, hidup teratur, dan kemampuan menjual ide. Menurut saya sebagian besar faktor tersebut, sangat memungkinkan untuk dilatih dan dikembangan dari dalam rumah. Tentunya dengan kerjasama yang baik antar anggota keluarga.

            Membahas tentang SDM Unggul untuk Indonesia yang produktif juga tidak akan terlepas dari pembentukan akhlak yang beradab, sejatinya pribadi unggul yang siap membangun Indonesia harusnya anak-anak bangsa yang mengharumkan negerinya dengan keindahan akhlak. Tak ayal lagi-lagi rumah menjadi bagian penting untuk cita-cita tersebut. Bagiku dalam soal akhlak ini para ibu sangat berpotensi dalam membantu memasukan nilai-nilai kebaikan pada diri anak-anak nya.  Sosok ibu yang Tangguh lagi penuh kasih sayang, akan memasukan contoh budi pekerti yang sepatutnya dilihat oleh anak-anak.
 
          Selanjutnya membentuk jiwa entrepreneur sedari kecil, tak perlu menunggu masa sekolah untuk mengajarkan anak-anak berwira usaha, para orang tua sudah mulai bisa menanamkan pribadi yang berdaya saing dan berkeadialan. Misalnya pembagian tugas kakak adik dalam membuat camilan sehat atau crafting, dan kemudian hasilnya dijual saat ada acara besar keluarga. Hal-hal sederhana, namun dapat menumbuhkan jiwa berwirausaha mereka. Harapan kedepannya Kadin Indonesia dapat memulai program untuk membuka wawasan bagi para ibu maupun anak-anak sejak dini tentang industri perdagangan secara global, sehingga imajinasi dan kreatifitas akan tumbuh sedini mungkin. 

            Ada kalanya peran ibu terasa begitu memberatkan, belum lagi pandangan negatif dari sebagian orang yang mungkin cukup menggangu, padahal peran ini adalah lini pertahanan, lini krusial, dari awal terbentuknya SDM unggul. Rasanya ingin kusampaikan kepada pada ibunda diseluruh Indonesia :
“Duhai para ibu dimanapun engkau berada,
berbahagialah, peranmu sungguh sangat penting untuk bangasa ini,
berbahagialah karena engkau pantas berbahagia atas semua jerih payahmu untuk kebaikan bangsa ini.
Berbahagialah, takperlu risau akan komentar orang lain,karena sungguh Hanya tuhanlah sebaik-baiknya yang akan membalas semua pengabdianmu.”

Teruntuk Kadin Indonesia, semoga selalu berkembang lagi amanah.
Teruntuk para ibu, tombak SDM Unggul untuk Indonesia produktif.
Dari seorang ibu, yang berusaha untuk selalu berbahagia.

N.A Shinta

Selasa, 03 Desember 2019

Alokasi dana darurat dan Asuransi Kesehatan

 






             
   Siapa yang tiap mau datang tanggal gajian sudah siap mencatat alokasi dana kebutuhan bulanan? Biasanya sih nih para ibu ibu yang menjadi manajer keuangan keluarga sudah ancang ancang mempersiapkan aliran-aliran dana yang akan keluar (wih), tetapi saya rasa ada juga keluarga yang sang ayahlah bekerja sekaligus bertugas menjadi manajer keuangan.


                Setiap keluarga punya prioritas dan alokasi dana masing-masing, mulai dari kebutuhan harian, dana Pendidikan, dana berwisata, hingga dana darurat yang digunakan jika ada kejadian genting yang memerlukan dana. Dan yang tidak kalah pentingnya Suami istri akan berdiskusi tentang dana kesehatan. Selain menjaga pola hidup agar selalu sehat, Asuransi kesehatan juga bisa menjadi pilihan untuk melindungi keluarga, seperti hal nya kita mempersiapkan dana darurat tetapi apabila mengikuti asuransi akan  lebih terprogram, pilihannya dapat kita sesuaikan dengan kemampuan atau keingan  dan akan sangat membantu dalam mempersiapan biaya kesehatan seperti Rawat Inap, Proteksi Penyakit , maupun Proteksi Kesehatan Wanita.


                Sebagai ibu rumah tangga, kesehatan menjadi begitu penting bukan hanya kesehatan raga tetapi juga jiwa dan pikiran. Itulah mengapa menurutku ibu-ibu lebih membutuhkan perasaan Bahagia untuk menjadi amunisi menjalankan perannya. Ketika anak sakit saya termasuk ibuk ibuk yang PRO RUM, akan sangat berfikir berkali kali untuk memberikan anak anti biotik untuk case case tetentu. Tetapi saat tidak memungkinkan hanya mendapat perawatan dirumah dan harus mendapatkan penanganan lebih oleh DSA, maka rawat inap pun tak bisa dielakkan.

sumber gambar: https://www.sequis.co.id/ 

                Saat penanganan  rawat inap, pastinnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, pilihan kamar seperti VIP, kelas satu, kelas dua, atau pun kelas tiga, tergantung dengan keputusan orang tua, jika memiliki Asuransi Kesehatan, kita dapat mencari informasi yang lebih akurat berapa biaya rawat inap yang bisa kita gunakan atau diklaim, kalua kami pribadi biasanya mengusahakan kelas VIP dengan dibantu biaya klaim asuransi kesehatan, jadi kami hanya menamba beberapa rupiah, jikalau memang biayanya melebihi yang dijaminkan.

                Nah ternyata ada Asuransi kesehatan yang oke  yaitu Sequis Life, sequis life juga sangat peduli dengan kesehatan , dan juga peduli dengan masa depan. Yang pas nya lagi ada pilihan asuransi kesehatan rawat inap yang punya tiga pilihan,salah satu  yang menurutku oke punya adalah Squis Q infinet medcare rider, sebab perlindungan nya bisa mencapai 90m pertahun, dan mendapatkan fasilitas VIP dan VVIP sesuai dengan perencanan di awal.

                So jadi bagi para ibu-ibu rumah tangga yang berbahagia maupun bapak-bapak para pencari nafkah, selain menyisihkan plot dana darurat , sepertinya sudah mulai bisa berdiskusi dan menimbang nimbang pilihan untuk menggunakan asuransi kesehatan. Semoga kita semua dapat selalu sehat dan berbahagia aamiin.

Happy mom 
💗
N.A shinta.

Rabu, 27 Maret 2019

Ridho akan ketetapanNYA

Tiap kudapati diri ini begitu dalam pada pengharapan keRidhoan nya, 
maka batinpun bertanya, bagaimana denganmu? Ridhokah engkau,
 ikhlaskah engkau, untuk semua ketetapan Yang telah Allah buat, wahai diri?